Hawa (Keinginan)

1.  Yang di Komunikasikan Rasulullah Bukan Hawa tapi Wahyu
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang di-komunikasi-kannya (yanthiqu) menurut kemauan(hawa)-nya, yang dikomunikasikannya itu tiada lain ialah WaHYu yang diwahyukan (YuHa) (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (jibril) yang sangat kuat, yang cerdas, dan (jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi, kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat lagi (pada Muhammad sejarak) anak panah (dengan dua ujung ) atau lebih dekat lagi. Lalu dia menyampaikan (fa-Auha) kepada hamba-Nya yang terpilih (abdihi, yaitu Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan (Auha, kepada malaikat), fuad(Sistem Transformasi)-nya tidak mendustakan apa yang dilihatnya”.
QS. An-Najm(53):1-11


2.  Hawa dipengaruhi Syaithon
“Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (syaithon) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti keinginan(hawa)-nya.
(Apakah) perumpamaan (penghuni) syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?
Dan diantara mereka (Kafir dan munafik) ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka ke luar dari sisimu (Muhammad) mereka berkata kepada orang yang telah di beri ilmu pengetahuan (ulul ilmi yaitu sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang dikatakannya tadi?”.  Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati qolbu mereka oleh Allah dan mengikuti hawa  mereka.
Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketaqwaan”.
QS. Muhammad(47):14-17

3.  Hawa jalan ke-Musryik-an
"Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata dan Al-Uzza".
"dan Mannah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)".
"Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?".
"Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil".
"Itu tidak lain hanyalah nama-nama (identifier) yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakan, Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (beribadah) kepadanya.  Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini (Hawa) oleh nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka".
QS. An-Najm(53):19-23

4. Hawa jalan ke-Zalim-an
"Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti keinginan (Hawa) tanpa Ilmu Pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah?.  Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun".
QS. Ar-Ruum(30):29
"... Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan (Hawa) mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim".
QS. Al-Baqarah(2):145 
"Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti kemauan (Hawa) mereka.  Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti kemauan (Hawa) sendiri dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim".
QS. Al-Qashash(28):50 

5. Hawa jalan ke-Sesat-an
"Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang beribadah kepada tuhan-tuhan yang kamu ibadahi selain Allah".  Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti keinginan(Hawa)-mu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".
QS. Al-An'aam(6):56

6. Hawa jalan Perpecahan
“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang din apa yang telah diwasiatkan kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan (AuHaiNa) kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: “Tegakkanlah din dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.  Amat berat bagi orang-orang musyrik din yang kamu seru mereka kepadanya.  Allah menarik kepada din itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (din)-Nya orang yang kembali (yunib) (kepada)-Nya”.
"Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka.  Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan.  Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu".
"Maka karena itu serulah (mereka kepada din) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti kemauan (Hawa) mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu.  All-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu.  Bagi kami amal-amal kami, bagi kamu amal-amal kamu.  Tidak ada pertengkaran antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)".
QS. Asy-Syuraa(42):13-15

7.  Hawa dijadikan Tuhan
" Dan Allah menciptakan langit dan Bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan".
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan kemauannya (Hawa) sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?.  Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).  Maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?".
QS. Al-Jatsiyah(45):22-23

"Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): "Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai rasul?".
"Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari ilah-ilah kita, seandainya kita tidak sabar (mengibadahi)-nya".  Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya".
"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan kemauan (Hawa) sebagai Ilah-nya (yang di-tuhan-kan).  Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?".
"atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar (yasma'u) atau berakal (ya'qilun).  Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)".
QS. Al-Furqan(25):41-44 
   
8.  Hawa menentang Kebenaran (Haq) 
"Andaikan kebenaran (Al-Haq) itu mengikuti kemauan (Hawa) mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya.  Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka pengingat (Adz-Dzikri) mereka tetapi mereka berpaling dari pengingat (Adz-Dzikri) itu".
QS. Al-Mu'minuun(23):71

9. Hawa menentang Hukum (Peraturan, Syari'at)
"Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) itu sebagai peraturan (Hukman) yang benar dalam bahasa Arab.  Dan seandainya kamu mengikuti kemauan (Hawa) mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah".
QS. Ar-Ra'd(13):37
"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu  mengikuti kemauan (Hawa) mereka.  Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.  Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka.  Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik".
QS. Al-Maa-idah(5):49
"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari'at (peraturan) dari urusan (din) itu, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah kamu ikuti keinginan (Hawa) orang-oarng yang tidak mengetahui".
QS. Al-Jaatsiyah(45):18

10. Hawa harus di cegah (di tahan)
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari kemauan (Hawa)-nya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya".
QS. An-Naazi'aat(79):40-41

11. Hawa harus mengikuti apa yang dibawa Rasul
 "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam diri mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya".
QS. An-Nisaa'(4):65

Dari Abu Muhammad ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al’Ash radhiyallahu’anhuma telah berkata: ‘Telah bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: “Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga kemauan(hawa)-nya mengikuti apa yang telah aku bawa”.
Hadits Shahih riwayat Imam Nawawi dalam Hadits Arba’in

12. Hawa suatu saat akan Hancur
 "Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti kemauan(Hawa) mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya".
QS. Al-Qamar(54):3

Hawa = {ф}

belum selesai nanti dilanjutkan....  


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar