Sam'a, Abshor, Fuad

Fungsi Sam’a (Sistem Pendengaran), Abshor (Sistem Penglihatan), dan Fuad (Sistem Transformasi)

1. Bersyukur
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya. Dan dia menjadikan bagi kamu penglihatan (abshar), pendengaran (sam’a), dan fuad, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur”.
QS. As-Sajdah(32):9

“Katakanlah: “Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan kamu pendengaran (sam’a), penglihatan (abshar) dan fuad?, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”
QS. Al-Mulk(67):23

“Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran (abshar), penglihatan (sam’a) dan fuad.  Amat sedikit kamu bersyukur.”
QS. Al-Mu’minuun(23):78
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar (sam’a) dan melihat (abshor). Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur ada pula yang kafir”.
QS. Al-Insaan(76):2-3 

2. Beriman
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga beriman.
Allah telah mengunci-mati qulub dan pendengaran (sam’a) mereka, dan penglihatan (abshor) mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”.
QS. Al-Baqarah(2):6-7
“Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: telah mendengarkan (sam’a) sekumpulan jin (akan Al-Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengar (sam’a) Al-Qur’an yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan Kami”.
QS. Al-Jin(72):1-2

3. Berilmu dan Bertanggung-Jawab
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) tentangnya. Sesungguhnya pendengaran (sam’a), penglihatan (Abshor), dan fuad, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”.
QS. Al-Isra(17):36


Kondisi Sam’a, Abshor, dan Fuad

Jika potensi Sam’a, Abshor, dan Fuad tidak diberdayakan, maka kondisinya akan seperti dibawah ini:

1. Tercabut
“Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran (sam’a) dan penglihatan (abshar) serta menutup qolbu-mu, siapakah Tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?’. Perhatikanlah, bagaimana Kami sekali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami). Kemudian mereka tetap berpaling juga”.
QS. Al-An’am(6):46

2. Terkunci
“Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
Mereka itulah orang-orang yang qulub, pendengaran (sam’a) dan penglihatannya (abshor) telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai”.
QS. An-Nahl(16):107-108

3.  Buta dan Tuli
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?, Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi (malaikat, nabi dan anggota badannya sendiri) akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka?”. Ingatlah kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim.
(yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok.  Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat.
Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (sam’a) dan mereka selalu tidak dapat melihat (abshar).
Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.
Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya.
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang-orang yang dapat melihat (abshar) dan mendengar (sam’a).  Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?”.
QS. Huud(11): 18-24
“Maka mereka itulah orang-orang yang dila’nati Allah dan ditulikan-Nya sam’a mereka dan dibutakan-Nya abshor mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah qolbu mereka terkunci”.
QS. Muhammad(47):23-24

4. Tidak Berguna
“Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran (sam’a), penglihatan (abshar) dan fuad; tetapi pendengaran, penglihatan, dan fuad mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka perolok-olokannya”.
QS. Al-Ahqaaf(46):26

5. Lebih Rendah dari Binatang
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai qulub, tetapi tidak digunakan untuk memahami (yapqohun) (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (abshar) (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (sam’a) (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.  Mereka itulah orang-orang yang lalai”.
QS. Al-A’raaf(7):179

6. Berpaling
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan fuad dan penglihatan (abshor) mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Qur’an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat”.
QS. Al-An’aam(6):110 

Sam’a (Sistem Pendengaran)

Fungsi Sam’a
Berdasarkan Fungsi dan Kondisi Sam’a sebagaimana tercantum di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi (disampaikan dibawah), maka Sam’a didefinisikan sebagai berikut:
“Mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran kejadian (kehidupan) sebelumnya (masa lalu) berdasarkan penelitian dan pengamatan terhadap  informasi (khabar) yang diterima atau melalui bukti-bukti yang tersisa dari  kejadian (kehidupan) tersebut, serta mampu merekayasanya berdasarkan logika hubungan dan kemiripan”

 “Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan). Maka apakah mereka tidak menggunakan pendengaran (sam’a)?”.
QS. As-Sajdah(32):26

“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar (sam’a)”.
QS. Al-Qashash(28):71

“Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah).  Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (sam’a)”.
QS. Yunus(10):67

“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (sam’a)”.
QS. An-Nahl(16):65

"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai qolbu atau yang mempergunakan sam’a-nya, sedang dia menyaksikan”.
QS. Qaaf(50):36-37

“Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda (almutawasimiin). Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”.
QS. Al-Hijr(15):74-77

“dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dengan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan sam’a kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar”.
QS. Faathir(35):22

Kondisi Sam’a Jika tidak di-Fungsi-kan 

a. Tidak Berakal (Laa-Ya’Qilun)
“Dan diantara mereka ada orang yang mendengarkanmu (yastami’u).  Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli (shumma) itu mendengar (tusmi’u) walaupun mereka tidak mengerti (Laa-Ya’Qilun).
QS. Yunus(10):42

b. Berpaling (tersumbat)
“Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya, maka beri khabar gembiralah dengan azab yang pedih”.
QS. Luqman(31):7

c. Hawa Nafsu menjadi Tuhan
“Terangkanlah kepadaku tentang orang-orang yang menjadikan hawa-nya (hawa nafsu) sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar (sam’a) atau berakal. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)”.
QS. Al-Furqaan(25)43-44 

d. Berpaling Al-Qur’an
“Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa arab, untuk kaum yang mengetahui. Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya), maka mereka tidak mampu mempotensikan sam’a”.
QS. Fushshilat(41):1-4

Kondisi Sam’a Jika di-Fungsi-kan 

a. Ta’at
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: “Kami mendengar, dan kami ta’at” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
QS. An-Nuur(24):51
“... (orang beriman mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka (orang beriman) mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at”,...”.
QS. Al-Baqarah(2):285
“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarkanlah (sam’a) dan ta’atlah; nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dipelihara dari kekikiran nafsu-nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
QS. At-Taghaabun(64):16

b. Tidak Ta’at
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari padanya-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya).
dan janganlah kamu menjadi sebagai orang-orang (munafik) yang berkata “Kami mendengarkan (tetapi qolbu mereka menolak), padahal mereka tidak mendengarkan”.
QS. Al-Anfal(8):20-21

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (bani israil) dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!”, mereka menjawab: “Kami mendengar tetapi tidak menta’ati”, dan telah diresapkan ke dalam qulub mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: “Amat jauh perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada taurat)”.
QS. Al-Baqarah(2):93
“dia mendengar (sam’a) ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarkannya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih”.
QS. Al-Jaatsyiyah(45):8 

Abshar (Sistem Penglihatan)

Fungsi Abshor
Berdasarkan Fungsi dan Kondisi Abshor sebagaimana tercantum di dalam Al-Qur’an (disampaikan dibawah), maka Abshor didefinisikan sebagai berikut:
“Mendapatkan pengetahuan tentang kejadian (kehidupan) sekarang (masa kini) berdasarkan fakta langsung atau fakta dari hasil penelitian dan pengamatan terhadap objek yang diamati, serta mampu merekayasanya berdasarkan logika hubungan dan kemiripan”.

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak menggunakan penglihatan (abshor)?”.
QS As-Sajdah(32):27

“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan (yubshirun)”.
QS. Al-Qashash(28):72

 “Allah mempergantikan malam dan siang.  Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran (i’brah) yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (abshor)”.
QS. An-Nur(24):44

 “Dan diantara mereka ada orang yang memperhatikan (yanzhuru)  kepadamu, apakah kamu dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (u’myi), walaupun mereka tidak dapat memperhatikan (yubshirun)”.
QS. Yunus(10):43

“Dan di bumi ini terdapat ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang yang yaqin (muqinin), dan (juga) pada dirimu sendiri.  Maka apakah kamu tiada memperhatikan (yubshirun)?”.
QS. Adz-Dzaariyaat(51):20-21

 “... ,Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan (ulil abshor)”.
QS. Al-Hasyr(59):2

“Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala mereka melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pandangan (ulil abshor)”.
QS. Ali-‘Imran(3):13

Kondisi Abshor Jika tidak di-Fungsi-kan 

a. Buta
“Dan diantara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan (yubshirun)”.
QS. Yunus(10):43 

b. Tertutup
“Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat (yubshirun)”.
QS. Yaa-Siin(36):9

Kondisi Abshor Jika di-Fungsi-kan 

a. Ulil-Abshor
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar (Ulil-aidi) dan ilmu-ilmu yang tinggi (Ulil-Abshor).  Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlaq yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”.
QS. Shaad(38):45-46 

b. Dikuasai Syaithon
“Dan (juga) kaum ‘Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka.  Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam (mustabshirin)”.
QS. Al-Ankabut(29):38
Catatan: Orang-orang Cerdas atau Berpandangan Tajam (Pintar dan Berteknologi Tinggi) masih dapat digelincirkan syaitan, melalui perbuatan-perbuatannya (yang tidak sesuai dengan yang diajarkan Allah melalui Rasul-Nya).  Oleh karena itu kita memohon pada-Nya agar tetap terbimbing di jalan-Nya, dengan cara sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.

Kemampuan Abshor
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”.
QS. Al-Qalam(68):51
“Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: “Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku, maka apakah kamu tidak memiliki pandangan. Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?. Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya”, Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
QS. Az-Zukhruf(43):51-54
“Maka Aku bersumpah dengan apa yang dapat dipandang dan dengan apa yang tidak dapat dipandang. Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia. Dan Al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam”.
QS. Al-Haaqqah(69):38-43

Keterbatasan Abshor
“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata: “Sesungguhnya pandangan (abshor) kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir”.
QS. Al-Hijr(15):14-15
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka pandanglah (abshor) berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?. Kemudian pandanglah (abshor) sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah”.
QS. Al-Mulk(67):3-4
“Dia (dzat Allah) tidak dapat dicapai oleh pandangan (abshor), sedang dia dapat memandang (abshor) segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengatahui”.
QS. Al-An’aam(6):103 

Fuad (Sistem Transformasi)

Fungsi Fuad
Berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an (disampaikan dibawah), maka Fuad didefinisikan sebagai berikut:

“Mengingat (Menyiapkan) ilmu untuk dieksekusi, sehingga menghasilkan tindakan nyata”.

“Berkatalah orang-orang kafir: “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”, demikianlah (Al-Qur’an diturunkan berangsur-angsur) supaya Kami perkuat fuad-mu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok”.
QS. Al-Furqaan(25):32

 “Dan (begitu pula) Kami memalingkan afidah (fuad) dan penglihatan (abshor) mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur’an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimangan dalam kesesatan yang sangat”.
QS. Al-An’aam(6):110

“Dan (juga) agar afidah (fuad) orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan (syaithon) itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan yang mereka (syaithon) kerjakan”.
QS. Al-An’aam(6):113

 “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah fuad manusia cenderung kepada mereka dan beri rizqilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”.
QS. Ibrahim(14):37

“..., dan (Jibril) menampakkan diri dengan rupa yang asli,
sedang dia berada di ufuk yang tinggi,
Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi,
Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
Fuad-nya tidak mendustakan apa yang dilihatnya (peristiwa turunnya wahyu yang pertama di gua hiro)”.
QS. An-Najm(53):6-10

“Mereka (orang-orang zalim) datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan fuad mereka kosong”.
QS. Ibrahim(14):43

“Dan menjadi kosonglah fuad ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan qolbunya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah)”.
QS. Al-Qashash(28):10

“Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?, (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke afidah (fuad)”.
QS. Al-Humazah(104):5-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar